Mazmur 19:7-14
Tuhan berbicara kepada umat-Nya melalui firman-Nya. Firman-Nya menguatkan kita yang letih, juga menegur kita ketika langkah kita mulai serong. Firman-Nya menuntun kita untuk hidup seturut dengan kehendak-Nya. Dan, bagian ini jugalah yang menjadi doa dari pemazmur agar Tuhan selalu menuntunnya dengan firman-Nya sehingga hidup pemazmur berkenan di hati Tuhan.
Berbicara mengenai menaati firman Tuhan, di satu sisi ada banyak orang Kristen yang merasa kebebasannya hilang dan kesenangannya diambil sehingga memilih untuk hidup dalam keinginannya sendiri tanpa merasa bersalah. Ia tidak mau membiarkan firman Tuhan menuntun hidupnya sehingga ia pun kehilangan arah. Di sisi lain, ada orang Kristen yang berusaha dengan gigih melakukan firman-Nya; tetapi, ketika mendapati dirinya gagal dan gagal lagi, ia merasa bersalah karena hidupnya tidak bisa memenuhi standar yang Tuhan inginkan. Mereka akhirnya putus asa dan menyerah.
Melalui firman Tuhan ini, di satu sisi, kita diingatkan bahwa ketika kita menaati kebenaran firman Tuhan, sukacita yang sesungguhnya akan memenuhi hati kita. Ketika kita hidup seturut dengan firman-Nya, kita menemukan kebebasan yang sejati. Hidup kita tidak lagi diikat oleh dosa, melainkan kita bisa melakukan kebenaran (8-11). Di sisi lain, kita juga diingatkan untuk senantiasa mengevaluasi diri dan mengandalkan Roh Kudus untuk hidup seturut kehendak-Nya. Allah kita penuh rahmat dan pengampun, Ia tahu siapa kita. Ketika kita gagal, jangan menyerah, melainkan berusaha lagi dengan memohon pertolongan-Nya.
Mari kita bersyukur karena kita memiliki Allah yang mau menyatakan kehendak-Nya dan mau berkomunikasi dengan kita. Mari kita bersyukur karena Allah kita penuh rahmat dan maha pengampun serta selalu siap menolong kita yang mau sungguh-sungguh menaati firman-Nya. Dengan memahami hal ini, mari kita senantiasa berdoa seperti pemazmur agar pikiran, ucapan, dan tindakan kita senantiasa dikoreksi oleh Tuhan sehingga hidup kita dapat berkenan di hadapan-Nya.
Beri Komentar