Bacaan : Wahyu 7:9-17
Yohanes memang memakai berbagai simbol yang dipahami dari sejarah Israel. Darah Anak Domba yang menyucikan jubah dan membawa keselamatan dari penganiayaan (14) adalah gambaran keselamatan Israel dari Mesir dengan darah domba di tiang pintu mereka.
Namun, keselamatan yang digambarkan Yohanes di bagian ini bukan hanya meliputi Israel, melainkan banyak bangsa, suku, dan bahasa (9). Visi itu pun tidak asing bagi Israel, karena berkat yang dijanjikan kepada Abraham memang akan tercurah bagi segala bangsa (lih. Kej. 18:18). Di tengah penderitaan dan air mata dunia, Yohanes melihat umat dari segala bangsa hadir ke mata air kehidupan dan Allah menghapus air mata mereka (17).
Gambaran Yohanes itu kontras dengan pemahaman keselamatan yang bersifat lokal dan denominasional dari kelompok tertentu. Mengapa banyak orang lebih mudah percaya visi yang mengatasnamakan kelompok tertentu?daripada karya Allah yang melingkupi segala bangsa yang dikisahkan Yohanes?
Mungkin saja naga anti-Kristus (lih. Why. 12:3-4) yang digambarkan Yohanes bukan hanya kekuatan sistem penindasan, tetapi juga tendensi sektarian yang bersikeras membangun kerajaan “kalangan sendiri” daripada mengambil bagian dalam visi Kerajaan Mesias yang telah menebus segala bangsa. Padahal, menyembah Sang Anak Domba berarti ikut dalam visi oikumene satu Tubuh Kristus, bukan sekadar semangat sektarian.
Memang Yohanes menggambarkan penindasan yang dialami gereja dari imperium dunia. Namun, sejarah gereja justru mengungkap betapa sering kelompok Kristen sendirilah yang menimbulkan kesengsaraan karena penindasan pada kelompok Kristen yang lain. Ketika ada yang menanyakan tentang kita, “Siapakah orang-orang ini?” (13), bisakah kita bersaksi bahwa kitalah yang telah ditebus dengan darah Anak Domba, dan sekarang kita menghadirkan kasih dan damai kepada dunia?
Karena itu, marilah kita menyerahkan diri kita sebagai saksi hidup Anak Domba Allah, sehingga nyata di tengah dunia bahwa Allah berkarya bagi segala bangsa.
Beri Komentar