Poligraf atau alat pendeteksi kebohongan ternyata tidak selalu dapat mendeteksi kebohongan. Tes poligraf sewaktu-waktu dipakai oleh aparat penegak hukum atau perusahaan tertentu untuk menguji kejujuran seseorang. Orang yang diuji dengan alat ini akan ditanyai dengan beberapa pertanyaan dan kejujurannya diukur melalui gejala-gejala fisiologis seperti tekanan darah, pergerakan mata, denyut nadi, dan keringat.
Namun banyak ahli berpendapat bahwa poligraf tidak selalu dapat membuktikan apakah seseorang berbohong atau jujur. Bagi orang yang terbiasa berbohong dan memiliki kepercayaan diri dalam mengutarakan kebohongannya, tes poligraf tidak akan menunjukkan bahwa mereka berbohong. Ketika mereka mengikuti tes poligraf tubuh mereka bahkan tidak tahu bahwa mereka sedang berbohong. Sebaliknya ada orang-orang yang tidak bersalah dan jujur namun karena mereka gugup di saat tes poligraf maka percepatan detak jantung mereka akan terdeteksi.
Kalau tes poligraf tidak selalu dapat membuktikan kebohongan seseorang, Alkitab katakan bahwa Allah mengetahui isi hati dan pikiran setiap manusia dan tidak ada seorang pun yang dapat mengelabui-Nya.
Mzm 7:9, “Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau, yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil.”
Yer 20:1, “Ya TUHAN semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.”
Ayub 34:21-2, “Karena mata-Nya mengawasi jalan manusia, dan Ia melihat segala langkahnya; tidak ada kegelapan ataupun kelam kabut, di mana orang-orang yang melakukan kejahatan dapat bersembunyi.
1Taw 28:9, “Dan engkau, anakku Salomo, kenallah Allahnya ayahmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati, sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita.”
Mzm 44:20-21, “Seandainya kami melupakan nama Allah kami, dan menadahkan tangan kami kepada allah lain, masakan Allah tidak akan menyelidikinya? Karena Ia mengetahui rahasia hati!”
Segala rahasia hati manusia terbuka di hadapan Allah sebagai Hakim yang adil sebagaimana dikatakan dalam Ibr 4:13, “Dan tidak ada makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.”
Karena itu semoga doa pemazmur ini menjadi doa kita setiap hari, “Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku” (Mzm 26:2).
Tuhan mmemberkati selalu.
Beri Komentar